Ninja Kita Generator

  • Email Ninjakita
  • Pass word
  • Select Cheat
  •  

Archives

gravatar

Bulan Terbesar di Saturnus Ternyata Mirip Bumi

Bulan dari Planet Saturnus, Titan, ternyata memiliki kemiripan dengan Bumi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Peneliti mengungkapkan bahwa bulan terbesar milik planet Saturus itu memiliki lapisan atmosfer yang mirip dengan Bumi.

Titan merupakan bulan terbesar yang dimiliki Saturnus. Selain itu Titan adalah satu-satunya bulan yang memiliki lapisan atmosfer. Lapisan batas dari tiap atmosfer adalah yang paling dipengaruhi oleh permukaan bulan atau planet. Hubungan ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan awan dan angin di planet atau bulan tersebut.

Ahli planet dari National Center of Sientific Research di Prancis, Benjamin Charnay, mengatakan bahwa lapisan ini sangat penting bagi iklim dan cuaca. Namun, Titan memiliki jarak yang jauh dari matahari, walaupun dalam kondisi dimana struktur atmosfer sama dengan Bumi.

Untuk mencari tahu bagaimana kondisi Titan, maka peneliti mengembangkan model iklim tiga dimensi yang diperkirakan cukup responsif terhadap panas matahari. "Hal terpenting dari penemuan ini adalah kemiripan antara Bumi dan Titan yang sebelumnya tidak diperhatikan," papar Charnay.

Saat melakukan simulasi dengan model tiga dimensi itu, peneliti menemukan bahwa Titan memiliki dua lapisan atmosfer berubah sesuai dengan siklus. Dua lapisan atmosfer inilah yang membedakan dengan penelitian sebelumnya. "Tidak adaobservasi yang bertentangan," jelas Charnay.

Di masa depan, Charnay dan koleganya akan meneliti tentang siklus metana Titan hingga terciptanya atmosfer. "Model tiga dimensi akan sangat berguna untuk menjelaskan data tentang atmosfer exoplanet di kemudian hari," ungkap Charnay.

gravatar

Jumlah Air Terbesar di Antariksa

Jumlah Air Terbesar di Antariksa
ESO/M. Kornmesser
 
Jumlah air terbanyak di antariksa ditemukan dalam bentuk awan berumur 12 miliar tahun dan mengandung air 140 triliun kali jumlah seluruh air yang ada laut Bumi. Temuan oleh sekelompok astronom yang dipimpin Matt Bradford dari NASA ini menunjukkan bahwa air sudah ada sejak pembentukan alam raya.

"Temuan ini membuat teori munculnya air satu milar tahun lebih dekat ke peristiwa 'Big Bang'," kata Alberto Bolatto dari University of Maryland. 

Astronom menemukan awan tersebut menggunakan dua teleksop yang berbeda--satu teleskop di Hawaii, lainnya di California. Saat pencarian, mereka sudah berteori bahwa uap air sudah muncul di awal-awal pembentukan jagat raya. Bagi mereka temuan ini bukan hal yang mengejutkan. "Ini cuma bukti lain," kata Bradford. Yang mengejutkan bagi mereka adalah ukurannya yang sangat besar.

Awan tersebut mengelilingi lubang hitam besar--disebut kuasar--yang dikenal dengan nama APM 08279+5255. Awan tersebar di lubang hitam dengan jarak beberapa ribu tahun cahaya. Temperatur di awan diperkirakan minus 53 derajat Celcius dan kepekatannya 300 triliun kali atmosfer Bumi.

Lubang hitam yang lokasinya 12 miliar tahun cahaya dari Bumi tersebut memiliki ukuran 20 miliar kali lebih besar dari matahari dengan energi yang jauh lebih besar pula.

Temuan uap air dalam jumlah besar yang mengelilingi APM 08279+5255 juga membuka pengetahuan baru tentang kuasar. "Tampaknya ada gas yang cukup banyak bagi lubang hitam sebelum lubang itu membesar enam kali lipat ukurannya sekarang. Kepastian hal tersebut akan terjadi masih belum jelas. Beberapa gas bisa terbentuk menjadi bintang atau malah terlontar dari kuasar," demikian dijelaskan dalam laporan yang diterbitkan Astrophysical Journal Letters.